17 August 2009

INDEPENDENT POETRY,tentang harapan

Di masa mencari usia, terkadang banyak ujian merapatkan mata, hampir tertutup selamanya. . .

Mengumpulkan kembali pecahan- pecahan, sisa- sisa, kebersamaan dalam satu rumah . . .

Saat dulu adalah pengalaman, mematrikan pengetahuan kepada waktu yang akan datang . . .

Seolah- olah telah memenangkan, padahal belum menang, bukan tidak menang. . .
Ingat . . .belum menang . . .

Masih ada kekalahan, banyak . . . Masih banyak . . .

kemenangan ada pada peneror yang membiarkan rumahku menjadi luka berat karena sedikit goresan kegilaan mereka, para peneror . . .

Kemenangan para pembasmi kejahatan yang berani membiarkan kejahatan lewat lepas tanpa disapa. . . .

Kemenangan milik para raja- raja yang menggila merebutkan tahta, mengiyakan yang tak seharusnya diperbuat . . .

Masih banyak kemenangan- kemenangan yang harusnya kita kalahkan . . . . . .

Tak harus unjuk sana, unjuk sini. Malah membikin rusak rumah ini . . .
Biarkan yang merasa merugi melakukannya sendiri, tidak usah ikut- ikutan . . .
Tak ada kata solidaritas ataupun kebersamaan dalam ketidak benaran, camkan . . . . .

Bayangkan rumah kita sudah indah, kita sebagai penghuni harusnya semakin memperindah rumah kita, bukan dengan mengompoli rumah milik kita . . . .

Kedepan, semoga indonesia sudah tak MERDEKA.
-----------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Create an account directly from your phone
http://mail.ovi.com

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentar anda pada BLOG milik aku