06 March 2011

Tetaplah berbaik

Sumber gambar : Kompasiana
Dan ingatlah selalu wajah siapa yang telah memelihara diri kita ini sampai saat ini, sampai kita sanggup berjalan sendiri dari ketatih- tatihan saat terkecil raga ini. . . maka patutkah kita membiarkan dia tertaih dalam usia saat tak mampu lagi melangkah. apa yang kita lakukan?.

Kelancaran bertutur kata kita, mencerminkan bagaimana dia memberikan pelajaran dari tuna wicara menjadi makhluk bersosial penuh kicauan bermakna, saat itulah beliau membutuhkan penterjemah hati untuk kemalasan lisan sang orang tua tercinta, dimanakah saat itu akan datang kita yang lakukan. Apa?

Disaat kita kecil, laksana raungan macan tak bermakna, dia selaulu mendengarkan kita, tak putus asah memberikan nasehat, nak apa yang kau bicarakan, sekali, dua kali, beribu kali.. Kesabaran penuh diberikan. Balasan pendengaran apa yang bisa kita lakukan kepada saat dia mengucap apa- apa yang tak lagi ada dalam kosakata kita, Apa ?.

Berikanlah selalu do'a- do'a yang baik baginya, kesehatan di usia senja, Terima saja apa yang dia katakan tanpa menolaknya, walau itu salah... karena itu hanya suara yang sudah tak terangkum indah, yang butuh kamus dunia untuk menterjemahkannya.

Kepadamu bapak, emak, nenek, Do'a anakmu selalu menyertaimu dan menghormatimu, selamanya...
Terimakasih kuucapkan kepadamu..... Telah bersabar mendidikku sampai saat ini.
Semoga tetap dilimpahkan Rahman dan rahim kepadamu, Amin....

Atribute to emak n bapak (SatJab)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentar anda pada BLOG milik aku