25 August 2009

NEVER GIVE UP

NEVER EVER GIVE-UP

“It is fatal to enter any war without the will to win it.” Douglas MacArthur Dikisahkan oleh Bud Greenspan dalam bukunya “100 Greatest Moments in Olympic History” menjelaskan kisah menarik tentang atlet pria pada Olimpiade musim panas di Mexico tahun 1968. Pelari Ethiopia - Abebe Bikila yang difavoritkan merebut emas Olimpiade ke-3nya tersingkir karena cedera yang dialaminya. Rekannya, Mamo Wolde memenangkan medali emas, sementara Kenji Kimihara, pelari Jepang merebut medali perak. Pertandingan ini berlangsung pada tanggal 20 Oktober 1968 di stadion Olympic Mexico. Namun kisah menariknya ketika pertandingan sudah dinyatakan usai dan sudah banyak orang meninggalkan stadion, John Stephen Akhwari, pelari dari Tanzania tetap berlari memasuki stadion untuk menyelesaikan perlombaan. Yang menarik dari kisah ini - Akhwari berlari dengan kaki yang berdarah dan diperban! Dengan berlari kesakitan di setiap langkahnya, dia memasuki garis finish. Sementara penonton dan pelari lainnya terkesima untuk kemudian memberikan tepuk tangan dan teriakan meriah laksana dia seorang juara! Akhwari sangat kaget ketika ditanya wartawan mengapa dia tidak mundur saja daripada menahan rasa sakit padahal sudah tidak ada peluang lagi untuk menang.

Tampaknya dia terkejut dengan pertanyaan tersebut, kemudian Akhwari menjawab : “I don`t think you understand. My country did not send me to Mexico City to start the race. They sent me to finish the race.” (Saya tidak yakin anda tahu. Negara saya tidak mengirim saya ke kota Meksiko hanya untuk mengikuti start pertandingan. Mereka mengirim saya untuk menyelesaikan pertandingan.). Coba kita perhatikan apa makna terdalam dari cerita ini? Akhwari menunjukkan bahwa menyerah karena cedera bukanlah pilihan seseorang yang bermental juara. Gagal menjadi juara ternyata bukan alasan bagi kita untuk harus menyerah dan mengakhiri pertandingan sebelum waktunya. Kepercayaan yang diberikan kepada kita harus kita pertanggungjawabkan meskipun kita mengalami kegagalan. Kita juga hidup dalam suatu pertandingan, pertandingan untuk memenangkan kehidupan. Kita memulai, kita ikut berlari, namun banyak di antara kita sudah menyerah sebelum menyelesaikan perlombaan. Kita hidup dan berkembang seperti lari maraton 40 km. Jika kita menyerah pada kilometer ke-30, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya sampai di garis finish! Maka janganlah cepat menyerah, kerahkan seoptimal mungkin kemampuan anda! Tips untuk Menjadi Pribadi yang Pantang Menyerah Manusia bisa berubah. Manusia yang tidak pernah menyadari kekeliruannya dan tidak mau berubah adalah pribadi yang tidak akan pernah sukses dalam hidupnya.

Di bawah ini adalah tips-tips untuk menjadi pribadi tangguh yang pantang menyerah : 1. Jangan trauma dengan kegagalan Jika anda pernah gagal, maka kini saatnya bersiap diri lebih baik dan dengan usaha pantang menyerah maka anda akan tidak pernah lagi menjadi pecundang! Kegagalan bukanlah hal yang permanen. 2. Kemalasan adalah sumber kegagalan Dalam mengejar impian, kemalasan adalah cikal bakal tidak terwujudnya impian anda. Malas memang enak dan santai, namun ingat kemalasan adalah sumber kesengsaraan. 3. Jangan BEJ (blame, excuse dan justify) Jika anda selalu melihat kegagalan anda disebabkan oleh orang lain atau anda selalu mencari alasan atau pembenaran atas kegagalan tersebut maka anda adalah tipe orang yang mudah menyerah. Jangan menjadi pribadi BEJ. Jangan mudah menyalahkan orang lain. Jangan mencari-cari alasan penyebab suatu kegagalan dan jangan pula melakukan pembenaran atas kegagalan tersebut. 4. Kesuksesan akan diraih dengan ketekunan dan kerja keras Batu-batu besar jika dipukul dengan martil sekali maka tidak bergeming apalagi hancur. Namun jika batu-batu besar ini dipukul terus menerus lama kelamaan akan menjadi pecah. Demikian juga besi batangan jika digosok setiap hari maka bisa menjadi jarum. Jelaslah bahwa kesuksesan akan dicapai dengan ketekunan, kerja keras dan pantang menyerah. Nasib manusia akan ditentukan oleh Yang Maha Kuasa berdasarkan usaha yang telah dilakukannya. Tinggal anda yang memutuskan sekarang, mau menjadi pemenang atau pecundang?

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentar anda pada BLOG milik aku